
Dengan keahliannya untuk menyusup, Ninja sering mendapatkan tugas untuk mendapatkan dokumen-dokumen rahasia dari pihak musuh. Bahkan Ninja sering dipakai sebagai alat pembunuh oleh pihak pemerintahan saat itu.
Asal Mula Ninja
Kelahiran Ninja sendiri terkait erat dengan masuknya ajaran nonuse pada sekitar tahun 552 yang merupakan praktek keagamaan para pendeta waktu itu, yang bertugas memberikan informasi kepada pemerintahan.
Di tahun-tahun selanjutnya, para pendeta ini mengembangkan ajara nonuse untuk membentengi diri dari tekanan pemerintah pusat yang sering memberikan tugas yang diluar batas kemampuan mereka. Makin lama ajaran ini makin berkembang ke arah ilmu bela diri Ninjutsu dan mewariskan ilmu tersebut turun temurun secara rahasia terutama di daerah Koga dan Iga.
Kemampuan Khas Ninja
Di komik-komik Jepang, Ninja digambarkan memiliki banyak sekali kemampuan dalam ilmu bela diri dan pertahanan, terutama untuk kegiatan penyusupan.
Misalnya saja, seorang ninja mampu untuk berjalan di tembok, berjalan di atas air, menghilang dengan menggunakan asap, berjalan di atas tali, dan menggunakan senjata-senjata yang khusus diciptakan untuk para ninja.
Kemampuan ini didapatkan oleh para Ninja setelah menjalani latihan-latihan keras dan latihan ini dilakukan sejak mereka masih kecil. Misalnya saja, pada saat masih berusia 5 sampai 6 tahun sudah dilatih ilmu ketangkasan dan keseimbangan.
Latihan mereka adalah berjalan di atas titian yang sangat kecil, mendaki gunung yang sangat terjal, dan melompat di atas semak-semak yang berdiri. Pada saat berusia 9 tahun, anak-anak ninja ini sudah harus belajar beladiri dan seni menggunakan senjata-senjata seperti tongkat dan pedang.
Setelah remaja, para ninja ini dilatih untuk menggunakan senjata khusus, teknik tali temali, bertahan di hutan, dan berbagai keahlian ninja. Saat usia para ninja ini matang, mereka diajarkan teknik psikologi manusia agar bisa memanfaatkan kelemahan dari setiap musuh mereka untuk mendapatkan kemenangan.
Peralatan Ninja
Dalam menjalankan tugasnya, seorang ninja memakai baju khusus yang disebut dengan Shinobi Shozoko yang terdiri dari tiga warna. Hitam yang digunakan pada saat malam hari, putih yang digunakan saat berada di es, dan hijau untuk menyamarkan mereka saat di dalam hutan.
Di dalam shinobi shozoko ini terdapat kantong-kantong yang berisi senjata ninja seperti pisau, shuriken atau cakram berbentuk bintang, peledak, racun, metsubishi yaitu cangkang telur yang berisi pasir dan kotoran tikus untuk membutakan lawan, dan lain-lain.
Selain itu, seorang ninja juga selalu membawa katana atau pedang, kusangawa atau sabit berantai yang biasa digunakan untuk memanjat dinding, ashiaro yang digunakan untuk mengelabuhi lawan dengan jejak kaki palsu, dan beberapa senjata lainnya.
Dalam bertarung, ninja menggunakan filosofi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan tenaga sekecil-kecilnya. Karena itu ninja lebih menggunakan taktik ataupun muslihat dalam menghadapi musuh daripada bertarung secara langsung.